Prejudice a.k.a prasangka. Bikin emosi naik turun, gampang tersulut, dan akhirnya bikin konflik dimana-mana. Hmm. Sebaiknya cepet-cepet di stop deh!! Sebelum terlambat..
Nah berikut ini adalah tips untuk ngilangin kebiasaan berprasangka buruk.. kata orang.. cekidot:
- Belajar ngerti perbedaan.
Kita pasti udah tau kalo di dunia ini nggak ada satu pun manusia yag sama. Nggak fisik, apalagi isi otak dan hatinya. Cuma masalahya,kita suka “lupa” aja kalo setiap orang itu berbeda dan unik satu sama lainnya.
Nggak ada yang salah dengan perbedaan. Makanya perbedaan nggak perlu dirubah, selama nggak merugikan dan membahaykan keselamatan jiwa pribadi juga orang lain. Perbedaan kita dengan temen-temen atau orang lain justru bakal bikin hari-hari kita lebih meriah dan seru
Jadi, sebisa mungkin terimalah dan biarkan semua orang tau bahwa kamu mengenal dan menghargai kualitas individu mereka..
- Menjadi Sensitif dengan perasaan orang lain.
Siapa sih yang nggak bakal tersinggung kalo di cap yang nggak-nggak siapa juga yang seneng kao dirinya dipandang seperti “alien” nggak ada!
Walaupun kenyataannya nggak semua orang bisa nerima jala pikiran atau keputusan yag diambil oleh orang lain, tapi setiap orang selalu pengen dipahami jalan pikiran dan keputusannya kan? Itu sebabnya sebelum nge-judge, coba deh liat dari sudut padang orang yang mau kita judge itu..
- Prasangka itu nggak fair!
Ya, pransangka itu kebanyaka bakal menyebaban salah satu pihak merasa terintimidasi bahkan tertindas. Apalagi umumnya prasangka itu muncul karena adanya perbedaan yang sangat prinsip, yang mungkin aja nggak diniatin ama seseorang yang berbeda tadi. Contohnya perbedaan gam, etnik, status ekonomi, jenis kelamin, pergaulan, dan lain-lain.
Nah, kalo gara-gara perbedaan yag kayak gitu teruus dicap yag nggak-nggak, jelas nggak fair dong!
- Ngajarin temen buat menghormati dan menghargai perbedaan.
Bukannya sok tua. Tapi idealnya semua orang sih harus sama-sama belajar buat ngerti dan nerima perbedaan. Nggak bisalah Cuma kita sendiri yang mau belajar hal itu, sementara temen-temen yang lain nggak mau. Soalnya pada akhirnya nant kita juga terintimidasi oleh sikap mereka.
Pertanyaannya, gimana cara kita ngajarinnya
Gampang! Pertama kita harus berani nunjukkin perbedaan diri sendiri ke mereka. Awalnya mungkin temen-temen nggak bisa nerima, tapi kita nggak boleh gentar. Tunjukin terus perbedaan itu sampe akhirya mereka bisa ngerti alas an kenapa kita begitu. Lagian, meski berbeda bukan berarti kita nggak bisa bertemen kan?
- Jangan gampang terbawa pandangan stereotype, alias pandang kebanyakan orang.
Bro, segoblok-gobloknya orang, otaknya masih bisa diajak berpikir kan? Artinya, meski mungkin nyerepnya lama tap pada akhirnya tetep bisa memilah mana yang bener dan mana yang nggak. Jadi kalo tiba-tiba kita ngedenger suara-suara sumbang tentang seseorang atau sesuatu, ya jangan buru-buru ngedepanin perasaan lah. Di cek dulu ke sumbernya langsung, atau minimal di kritisi dlu. Bener nggak sih? Mungkin nggak sih?
Kalo belum meng-investigasi terus langsung percaya gitu aja, apa bedanya otak kita sama otak udang? Ya nggak?
- Bergaul,,, bergaul.., dan bergaul..,!
Makin luas pergaulan kita, makin banyak orang yang berbeda dengan kita yang bakal kita temui. Apalagi kalo pergaulan yang luas itu juga di imbangi dengan hobi bepergian ke tempat-tempat baru, yang suasana nya sama sekali berbeda dengan yang biasa. Wah, referensi kita tentang perbedaan bakal mkin bagus tuh!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar